menu

Jumat, 02 Juli 2010

Tabungan Bakal Turun

BI memproyeksikan, nilai tabungan dalam enam bulan ke depan menurun seiring kenaikan harga barang dan jasa. Dalam laporan hasil survei konsumen yang dipublikasikan di Jakarta baru-baru ini, BI memperkirakan, indeks nilai tabungan rumah tangga turun 2 poin dalam enam bulan mendatang. Penurunan indeks tersebut seirama ekspektasi berkurangnya penghasilan responden, terutama yang berpengeluaran di atas Rp5 juta per bulan, terkait proyeksi kenaikan harga barang dan jasa semester depan.


Ekspektasi kenaikan harga barang dan jasa terutama menjelang bulan Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri. Kenaikan harga cukup tinggi diperkirakan terjadi pada kelompok sandang sebesar 4,9 poin, disusul makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 3,5 poin. Jika dalam dua bulan terakhir ekspektasi responden terhadap kondisi ekonomi trennya naik, kini turun 2,7 poin menjadi 119,5. Penurunan terutama disebabkan melemahnya ekspektasi kelompok responden yang berpendidikan sarjana.


Bunga Naik


Survei tersebut juga mengungkapkan, ekspektasi suku bunga tabungan naik sedikit sebesar 0,9 poin. Menurut Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI Difi Johansyah, dana pihak ketiga (DPK) perbankan naik signifikan, mencapai Rp 21,28 triliun sepekan lalu. Kenaikan terjadi pada DPK rupiah sebesar Rp15,62 triliun dan valuta asing (valas) Rp 5,65 triliun. “Dengan demikian, dari awal tahun ini, DPK naik Rp 64,42 triliun atau 3,27%. Secara tahunan (year on year), DPK tumbuh Rp 241,69 triliun atau 13,48%, menjadi Rp 2.034,87 triliun,” paparnya.


Pertumbuhan DPK rupiah tertinggi pada bank badan usaha milik negara (BUMN), sebesar Rp7,94 triliun. Sedangkan pertumbuhan DPK valas tertinggi pada bank swasta sekitar Rp3,87 triliun. Berdasarkan jenis simpanan, kenaikan tertinggi pada giro sebesar Rp25,91 triliun, disusul tabungan meningkat Rp1,19 triliun. Sedangkan deposito turun Rp5,82 triliun.


Sementara itu, BI memperkirakan, kredit perbankan tumbuh 8,06% dari awal tahun ini atau sebesar Rp115,25 triliun. “Bahkan, dalam sepekan lalu, kredit tumbuh Rp 8,82 triliun,” kata Difi. Kenaikan terjadi pada kredit rupiah sebesar Rp10,91 triliun, sedangkan kredit valas turun Rp2,09 triliun. Pertumbuhan kredit rupiah terutama disumbang bank swasta sebesar Rp 9,01 triliun.


Secara tahunan, kredit perbankan nasional tumbuh 18,73%. Pertumbuhan ditopang kredit rupiah yang melonjak 21,45%, sedangkan kredit valas hanya naik 1,37%. Head of EquilyDBS Indonesia Joshua Tanja yakin, prospek perbankan Indonesia hingga akhir 2010 cukup bagus. “Kredit sudah tumbuh 18%. Menurut saya, kredit masih bisa tumbuh hingga 24% tahun ini,” kata dia.


Ia menambahkan, komitmen kredit yang belum ditarik nasabah (undisbursed loan) yang mencapai Rp 474 triliun tidak terlalu mengkhawatirkan. Pasalnya, hal itu biasa terjadi di perbankan. “Selalu ada saja komitmen kredit yang belum ditarik. Yang penting, pertumbuhan kreditnya sudah cukup tinggi,” imbuh Joshua.


Menurut Direktur Finance and Strategy PT Bank Mandiri Tbk Pahala N Mansury, undisbursed Joan bank pelat merah itu naik dari Rp 37 triliun pada Desember 2009 menjadi Rp 47 triliun pada Maret 2010. Namun, Mei lalu, turun lagi menjadi Rp 42 triliun.


” Undisbursed loan kami sempat naik menjadi Rp 47 triliun pada Maret 2010, namun Mei lalusudah turun ke Rp 42 triliun. Hal ini mengindikasikan utilisasi kredit mulai membaik,” katanya Terkait suku bunga, Difi mengatakan, selisih bunga kredit dan deposito (spread) terbesar pada kelompok bank beraset kurang dari Rp 1 triliun (bank kecil), yakni 8,44% untuk rupiah dan 8,22% untuk valas. Spreadter-kecil pada bank dengan aset di atas Rp15 triliun, yakni 5,20% untuk rupiah dan 3,21% untuk valas.

“Industri perbankan sebenarnya telah menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) rupiah sebanyak 2 basis poin (bps). Hal ini membuat spread rupiah turun dari 5,96% menjadi 5,95%,” paparnya. Penurunan bunga kredit itu terutama dilakukan kantor cabang bank asing (KCBA) sebesar 5 bps. KCBA juga menurunkan suku bunga deposito satu bulan sebesar 9 bps. Selain KCBA, bank swasta dan bank campuran menurunkan suku bunga deposito satu bulannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar