menu

Selasa, 06 Juli 2010

Krisis ekonomi Yunani dinilai berdampak kecil terhadap Indonesia. Hal ini didukung oleh fundamental makro ekonomi Indonesia yang dinilai cukup baik.


Analis PT BNI Securities, Asti Pohan di Jakarta Senin (10/5). "Ekonomi Indonesia secara makro masih sangat bagus. Investor mencari negara yang mencatatkan pertumbuhan positif dan salah satunya Indonesia," ujar Asti. Ia menuturkan krisis ekonomi Yunani berdampak kecil terhadap fundamental ekonomi Indonesia. Sedangkan krisis ekonomi berdampak ke saham berkaitan dengan efek psikologis investor. Krisis ekonomi memberikan sentimen negatif terhadap bursa saham pada pekan lalu. Dengan demikian, investor masih akan tetap berinvestasi di Indonesia. GDP Indonesia dicatatkan sebesar 5,7%. Pada awal pekan ini IHSG akan kembali naik. Hal ini dipicu pengaruh global karena Uni Eropa memberikan tambahan dana talangan kepada Yunani sebesar 100 miliar Euro. "Dana bailout Euro tersebut memberikan sentimen positif ke bursa karena krisis ekonomi Yunani akan terkendali," ujar Asti.Untuk itu, dana asing yang keluar dari Indonesia dinilai wajar karena hot money yang mudah masuk dan mudah keluar. Pelaku pasar merealisasikan keuntungannya, tapi pelaku pasar akan kembali lagi. Jadi dapat diperkirakan bila IHSG turun menuju level 2.700 maka indeks saham berpotensi kembali turun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar