menu

Selasa, 06 Juli 2010

Investasi Dinar IRAQ

Dinar iraq merupakan pilihan tepat investasi saat ini, di tahun 2010. 
Fakta dan sejarah menunjukan nilai mata uang di Timur Tengah sangat kuat terhadap Dollar Amerika,data sebagai berikut:
1 Dinar Kuwait = USD 3.42
1 Dinar Iraq =USD 3.30
1 Dinar Bahrain =USD 2.65
1 Dinar Oman =USD 2.61
1 Dinar Jordan =USD 1.41
1 Dinar Syria =USD 0.27
1 Dirham Arab =USD 0.26
Data-data diatas menunjukan kuatnya nilai mata uang Dinar terhadap USD. Namun Fakta juga mengungkapkan bahwa kondisi negara yang mengalami peperangan juga berpengaruh terhadap nilai mata uangnya yang menurun.
Disebabkan masih rendahnya nilai mata uang Irak saat ini, dan melihat potensi kekayaan dan peranan Iraq yang vital bagi dunia, maka peluang menguatnya nilai Dinar Irak terbuka lebar. Berdasarkan riset kami peroleh data:

• Irak adalah penghasil minyak nomor 2 terbesar di dunia, dan penghasil terbesar gas alam dunia. Irak masih menyimpan kekayaan alam minyak Irak senilai USD 10 Triliun

• Menteri Keuangan Israel memperbolehkan rakyat Israel untuk membeli Dinar Irak yang baru. Padahal Israel memiliki perundangan yang melarang rakyatnya berdagang dan membeli produk2 Negara Musuh (seperti Negara-Negara Arab).

• Sampai dengan Juli 2006 lebih dari 3,2 juta website dari seluruh dunia telah melakukan jual beli Dinar Irak baru ini.

• Presiden Amerika juga memperbolehkan rakyatnya berinvestasi pada Dinar Irak baru ini. Jika hal ini merugikan pastilah amerika melarang rakyatnya melakukannya

• USA Currency Exchange yang merupakan money changer terbesar di USA telah menjual bermilyar-milyar Dinar Irak baru ini setiap bulan.

• Konverensi pembangunan kembali Irak yang telah diadakan 3 tahun berturut-turut mulai dilakukan, dan pastilah ekonominya akan beranjak membaik.

• Jepang juga telah memberikan dana hibah sebesar USD 5 Billion, hal ini juga dilakukan oleh Negara-Negara besar lain karena alasan kepentingan ekonomi.

Krisis ekonomi Yunani dinilai berdampak kecil terhadap Indonesia. Hal ini didukung oleh fundamental makro ekonomi Indonesia yang dinilai cukup baik.


Analis PT BNI Securities, Asti Pohan di Jakarta Senin (10/5). "Ekonomi Indonesia secara makro masih sangat bagus. Investor mencari negara yang mencatatkan pertumbuhan positif dan salah satunya Indonesia," ujar Asti. Ia menuturkan krisis ekonomi Yunani berdampak kecil terhadap fundamental ekonomi Indonesia. Sedangkan krisis ekonomi berdampak ke saham berkaitan dengan efek psikologis investor. Krisis ekonomi memberikan sentimen negatif terhadap bursa saham pada pekan lalu. Dengan demikian, investor masih akan tetap berinvestasi di Indonesia. GDP Indonesia dicatatkan sebesar 5,7%. Pada awal pekan ini IHSG akan kembali naik. Hal ini dipicu pengaruh global karena Uni Eropa memberikan tambahan dana talangan kepada Yunani sebesar 100 miliar Euro. "Dana bailout Euro tersebut memberikan sentimen positif ke bursa karena krisis ekonomi Yunani akan terkendali," ujar Asti.Untuk itu, dana asing yang keluar dari Indonesia dinilai wajar karena hot money yang mudah masuk dan mudah keluar. Pelaku pasar merealisasikan keuntungannya, tapi pelaku pasar akan kembali lagi. Jadi dapat diperkirakan bila IHSG turun menuju level 2.700 maka indeks saham berpotensi kembali turun.

Senin, 05 Juli 2010

Mengapa Krisis Ekonomi melanda Amerika Serikat?

Mungkin ini menjadi pertanyaan bagi sebagian besar orang, mengapa negara super power dan terkenal kuat finansialnya bisa mengalami krisis moneter atau ekonomi. Dan kemungkinan berada di ambang kebangkrutan yang akan menyengsarakan rakyatnya dan sebagian besar negara di dunia.
Ada sebuah penjelasan dari Bpk Dahlan Iskan, pada Jawa Pos tanggal 28 september 2008 yang isinya hampir sehalaman penuh. Saya berusaha untuk meringkas penjelasan tersebut untuk mendapatkan analisis beliau tentang mengapa krisis ekonomi bisa melanda negara sekelas Amerika Serikat. Berikut rangkumannya.
Sebuah perusahaan yang go public dituntut untuk meningkatkan laba hingga 20 persen tiap tahunnya. Tentang bagaimana caranya, CEO dan direktur yang akan mengaturnya. Pemilik perusahaan atau pemegang saham tidak mau tau yang penting harga saham naik dan laba terus meningkat.
Mengapa harga saham harus selalu naik, alasannya adalah jika saham dijual maka harga saham harus lebih tinggi dari harga saham saat membeli. Dan mengapa laba harus naik? alasannya jika saham tidak dijual maka setiap tahunnya mereka bisa mendapat pembagian laba atau deviden yang bertambah banyak.
Sehingga CEO selalu mencari cara untuk melakukan 2 hal di atas tadi. Alasannya agar tetap dapat mempertahankan jabatan dan gaji dan bonus yang selalu meningkat. CEO perusahaan besar di AS bisa 100 kali gaji Presiden Bush. Sehingga antara pemegang saham dan CEO menemukan sumbu temu untuk mendapatkan 2 hal di atas.
Berbagai cara dilakukan hingga melibatkan pelaku politik, banyak kebijakan yang memungkinkan perubahaan aturan dan undang-undang untuk memungkinkan segala cara para CEO tersebut. Bagi pelaku politik keuntungannya adalah mendapatkan dana kampanye dan dukungan.
Dengan cara ini ekonomi AS berkembang pesat, semua orang mampu membeli kebutuhan hidup. Sehingga AS memerlukan banyak barang. Jika tidak bisa dibuat di dalam negeri maka pesan dari negara lain. Maka tak heran China memiliki cadangan devisa terbesar yaitu 2 triliun USD karena memasok banyak barang ke AS.
Sudah 60 tahun AS membesarkan perusahaan seperti itu, yang merupakan bagian dari ekonomi kapitalis sehingga AS menjadi penguasa dunia. Tapi itu belum cukup, segala hal harus yang terbaik, terkomputerisasi, bonus yang sudah besar harus dibuat lebih besar lagi. Disinilah ketamakan AS terlihat.
Ketika semua orang sudah membeli rumah, seharusnya tidak ada lagi perusahaan penjual rumah bukan. Namun kenyataannya perusahaan harus meningkatkan penjualan untuk mendapatkan pertumbuhan laba. Maka dicarilah jalan agar rumah terjual lebih banyak. Jika orang sudah memiliki rumah maka diciptakan agar kucing dan anjing juga memiliki rumah. Termasuk mobil.
Namun ketika kucing dan anjing sudah memiliki rumah, siapa lagi yang harus membeli? Maka di tahun 1980, Pemerintah AS mengeluarkan keputusan ‘Deregulasi Kontrol Moneter’, intinya dalam kredit rumah, perusahaan real estate diperbolehkan menggunakan variable bunga. Artinya boleh mengenakan bunga tambahan dari bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini merupakan peluang besar bagi perusahaan real estate, broker, asuransi dan keuangan.

Jumat, 02 Juli 2010

G20 Leaders account for 90% of the world's GDP can you name them?

Tau kah anda tentang Ekonomi Makro ?

SBI Wajib Dipegang 1 Bulan, Investor Asing Mulai Memindahkan Dananya ke SUN

JAKARTA. Investor asing mulai menggeser penempatan dananya ke instrumen bertenor lebih panjang, seperti Surat Utang Negara (SUN), ketimbang menaruh dananya di Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Boleh jadi ini merupakan imbas dari rencana diberlakukannya kebijakan penguncian kepemilikan SBI selama minimal 1 bulan yang mulai diterapkan BI per 7 Juli nanti.

Hingga awal Juli 2010, kepemilikan asing di instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) memang masih menunjukkan peningkatan. Dalam rentang dua pekan bertambah Rp 4,2 triliun. Direktur Riset dan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan, per 21 Juni lalu kepemilikan asing di SBI adalah sebesar Rp 37,7 triliun. Namun, per 1 Juli kemarin posisi SBI asing mencapai Rp 41,9 triliun.

Namun, bila dibandingkan dengan posisi asing di SUN, porsi asing di SBI kalah jauh. Perry menuturkan, posisi kepemilikan asing di instrumen SUN naik lebih besar daripada di SBI. Di periode yang sama, porsi kepemilikan asing di SUN per 21 Juni yang sebesar Rp 153,7 triliun naik menjadi Rp 161,9 triliun per 1 Juli 2010. "Ini artinya, minat asing bergeser ke SUN lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya," ungkap Perry, Jumat (2/7).

BI sendiri baru efektif memberlakukan ketentuan wajib pegang SBI selama 1 bulan mulai 7 Juli 2010. Pjs. Darmin Nasution menuturkan, BI sudah melakukan semua persiapan yang dibutuhkan. "Antara lain, disiapkan dalam bentuk Peraturan BI (PBI)," kata Darmin, Jumat (2/7).

Demikian juga untuk aturan detail kebijakan pelonggaran posisi devisa neto (PDN) Valas dan peluncuran instrumen term deposit yang masing-masing mulai berlaku mulai 1 Juli lalu.

7000 SDM Baru Dibutuhkan Perbankan Syariah pada 2010

Perbankan syariah masih membutuhkan sekitar 7.000 sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan sekitar 15.000 SDM di tahun 2010. Hal ini diutarakan oleh wakil direktur SDM Bank Syariah Mandiri (BSM) , Eka B. Danuwirana, pada perhelatan Second (Shariah Economic Day) 2010 yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tanggal 3 Februari 2010 lalu.
Bank Indonesia menargetkan aset Rp97 trilyun  untuk perbankan syariah pada tahun 2010. Tercatat Rp63,4 trilyun telah dibukukan oleh perbankan syariah pada November 2009. Dengan jumlah aset saat ini, perbankan syariah mampu menyerap sekitar 15 ribu SDM, sehingga, untuk mencapai target Rp97 trilyun masih dibutuhkan sekitar 7.000 SDM.
Mencari kandidat SDM untuk perbankan syariah bukanlah hal yang mudah. Setidaknya, ada empat kompetensi yang harus mereka miliki. Pertama, kompetensi inti. Perbankan syariah membutuhkan SDM yang memiliki pandangan dan keyakinan yang sesuai dengan visi dan misi perbankan syariah. Kedua, kompetensi perilaku. Yang diutamakan dari kompetensi ini ialah kemampuan SDM untuk bertindak efektif, memiliki semangat Islami, fleksibel dan memiliki jiwa ingin tahu yang tinggi. Ketiga, kompetensi fungsional. Kompetensi ini berbicara tentang background dan keahlian. SDM yang dibutuhkan ialah SDM yang memiliki dasar ekonomi syariah, operasi perbankan, administrasi keuangan, dan analisis keuangan. Yang terakhir ialah kompetensi manajerial. Dibutuhkan SDM yang mampu menjadi team leader, cepat menangkap perubahan dan mampu membangun hubungan dengan yang lain.
Fakta yang terjadi saat ini ialah banyaknya lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Namun, di sisi lain, industri perbankan syariah juga sulit untuk mendapatkan pegawai. Hal ini terjadi karena kurangnya kompetensi yang dimiliki lulusan perguruan tinggi saat ini. Oleh karena itu, lulusan bermutu dan berkompetensi ialah sebuah keharusan untuk bergabung di perbankan syariah. Hal ini dapat diasah selama masih berada di perguruan tinggi